Rabu, 14 Agustus 2013

Ringkasan cerita narnia dari novel 1-4


1. The Lion, the Witch and the Wardrobe
Sang Singa, Sang Penyihir dan Lemari
Ringkasan Cerita

Para makhluk Narnia menanti kembalinya Aslan ke dunia Narnia. Pada waktu itu, Narnia ditindas oleh Penyihir Putih yang menyihir Narnia sehingga mengalami musim dingin tanpa akhir. Penyihir Putih sudah menyihir banyak dari pengikut Aslan menjadi patung batu. Penghuni dunia Narnia berharap agar kembalinya Aslan akan mengakhiri penindasan oleh Jadis, si Penyihir Putih itu.

Ke-empat anak-anak yang masuk ke dunia Narnia, Peter, Susan, Edmund dan Lucy Pevensie ditampung oleh Bapak dan Ibu berang-berang. Mereka akan dipandu Pak Berang-berang kepada Aslan. Namun, sebelum berangkat, Edmund meninggalkan mereka untuk memberitahu keberadaan mereka kepada Penyihir Putih. Ketiga anak yang lain akhirnya bertemu Aslan yang sudah mengumpulkan banyak makhluk Narnia untuk maju berperang. Aslan mengirim sebagian kecil tentaranya untuk menyelamatkan Edmund.

Setelah Edmund ditolong, Penyihir Putih muncul di perkemahan Aslan dan meminta agar Edmund dikembalikan. Menurut Penyihir Putih, ia mempunyai hak untuk menghukum mati Edmund, sesuai dengan hukum yang ada dari masa lampau. Aslan menawarkan dirinya sendiri sebagai ganti nyawa Edmund. Di Stone Table, tempat eksekusi tersebut, Susan dan Lucy melihat bahwa Penyihir Putih mengikat, menghina, menyiksa, mencukur bulu dan akhirnya membunuh Aslan dengan pisaunya.

Setelah Penyihir itu pergi dengan pasukannya untuk menyerang kubu Narnia, Lucy dan Susan beserta beberapa ekor tikus membuka ikatan-ikatan tali dari tubuh Aslan. Namun ketika subuh, mereka menemukan bahwa tubuh Aslan hilang. Lalu yang terjadi kemudian adalah Aslan tiba-tiba muncul dan memperlihatkan bahwa ia telah hidup kembali, karena ada sihir yang lebih hebat dari sihir kuno yang tidak disadari oleh si Penyihir. Aslan menjelaskan bahwa "ketika seorang korban yang dengan sukarela meskipun tidak melakukan kesalahan dihukum mati sebagai ganti si penghianat, Meja Batu akan pecah, dan kematian akan berjalan dengan arah sebaliknya."

Aslan lalu pergi ke istana si Penyihir dan menghidupkan kembali pengikut-pengikut Aslan yang telah diubah menjadi batu. Aslan memimpin mereka untuk membantu Peter dan Edmund yang sedang memimpin laskar Narnia berperang melawan pasukan Penyihir Putih. Di akhir perang, Aslan menerkam si Penyihir dan membunuhnya.

Di akhir cerita, Aslan menobatkan keempat anak-anak Pevensie menjadi raja-raja dan ratu-ratu Narnia. Ketika pesta
sedang diselenggarakan, Aslan diam-diam menyelinap pergi.


2. Prince Caspian
Pangeran Caspian
Ringkasan Cerita

Pangeran Caspian (Caspian ke-10) tinggal bersama pamannya, seorang Lord Protector Narnia, Miraz dan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia. Mereka Adalah Bangsa Telmar, yang datang dari Sungai Telmar dekat Shudering Wood. Mereka (Caspian I; Caspian si Penakluk) menaklukkan Narnia, berperang melawan hewan-hewan berbicara, menidurkan peri-peri, dan mengusir penduduk asli Narnia lama dan membangun Narnia baru yang tanpa keajaiban, lebih seperti dunia kita yang membosankan, penuh dengan sekolah-sekolah, penjara, anak-anak yang dipukul orang-tuanya, dan lain-lain.

Keturunannya yang kesembilan bernama Caspian IX. Ia memiliki putra yang ia beri nama Caspian X. Tetapi tahtanya direbut adiknya (Paman Caspian X) yang bernama Miraz. Ia dengan istrinya yang berambut merah, Prunaprismia membesarkan Caspian X dan melarang seluruh anggota kerajaan dan rakyatnya mendengungkan Narnia Lama. Suatu hari Caspian (yang masih kecil) berbicara pada Miraz, betapa menyenangkannya Narnia Lama. Karena terkejut, dengan marah ia bertanya dari mana ia mengetahui hal itu, dengan polos Caspian berkata dari perawatnya, (yang ternyata adalah seorang Dwarf setengah manusia yang menyusup ke dalam istana) dan beberapa hari kemudian, perawat yang sangat disayanginya itu diusir tanpa diberi kesempatan untuk berpamitan dengan Caspian.

Namun setelah itu ada Dwarf penyusup lain. Ia seorang yang pintar dalam ilmu pengetahuan dan 'sedikit' sihir. Ia bernama Dr. Cornelius. Dengan penuh kerahasiaan ia dan Caspian pergi ke menara yang tinggi dan menyaksikan bintang Tarva dan Alambil yang bergantung di langit, dan memberitahunya bahwa Caspian harus segera melarikan diri ke Archenland berlindung dari ambisi Miraz untuk membunuhnya. Dengan kudanya, Destrier, ia pergi ke selatan dan bertemu dengan rakyat Narnia lama yang bersembunyi di sekitar Dancing Lawn. Ia mengatur siasat dan memutuskan untuk meniup Terompet Ajaib (milik Susan Pevensie, yang tertinggal di Narnia, ketika mereka berburu Rusa Putih di hari terakhir mereka di Narnia) dan menyedot kembali 4 anak Pevensie itu ke Narnia, tepatnya di Cair Paravel (yang kini telah menjadi reruntuhan).

Dari Cair Paravel, Peter, Susan, Edmund, dan Lucy juga Trumpkin si Dwarf berpetualang menuju Aslan's How (bukit Stone Table) dan menuju Caspian serta menolong nya merebut tahtanya dari Lord Protector Miraz. Dan dengan bantuan Aslan, Narnia yang lama dibangkitkan kembali, pohon-pohon berjalan, dewa-dewi bermunculan. Miraz pun terbunuh oleh anak buahnya sendiri, Lord Sopespian. Setelah petualangan mereka berakhir, Aslan berkata pada Peter dan Susan bahwa mereka berdua tak akan kembali ke Narnia karena mereka terlalu tua. Akhirnya dengan sebuah pintu yang dibuat di tengah padang, ke-empat anak-anak Pevensie kembali ke dunia mereka.


3. The Voyage of the Dawn Treader
Petualangan Dawn Treader
Ringkasan Cerita

Edmund dan Lucy Pevensie, dikirim ke rumah saudara sepupu mereka yang nakal, Eustace Clarence Scrubb, untuk berlibur. Namun, tanpa disangka-sangka, mereka ditarik ke dalam dunia Narnia, melalui gambar sebuah kapal di tembok kamar menjadi hidup. Mereka bertiga jatuh ke lautan dan ditolong oleh awak-awak dari sebuah kapal yang bernama Dawn Treader.

Ketika mereka sudah ditolong, mereka disambut oleh Raja Caspian X, sahabat Edmund dan Lucy dalam petualangan mereka sebelumnya (diceritakan di buku “Pangeran Caspian”). Rupanya dalam tahun ketiga pemerintahannya, raja Caspian melakukan perjalanan dengan menggunakan kapal Dawn Treader untuk mencari tujuh orang Lord yang hilang. Para Lord itu adalah sahabat-sahabat ayah Caspian yang disingkirkan Raja Miraz, raja sebelum Caspian. Lucy dan Edmund sangat berbahagia karena bisa kembali ke Narnia, namun tidak demikian dengan Eustace yang tidak bersemangat dan bersikap menyebalkan. Raja Caspian didampingi oleh kaptennya, Lord Drinian, perwira kedua Rhince, awak-awak kapal dimana salah satunya bernama Rynelf dan sang tikus gagah berani, Reepicheep, dalam perjalanan untuk mencapai lautan timur. Sebelum menyelamatkan Lucy, Edmund dan Eustace, perjalanan Dawn Treader sudah melewati Galma, Terebinthia dan Seven Isles.

Pertama-tama mereka sampai di Lone Islands, yang masih termasuk wilayah kerajaan Narnia. Sangat disayangkan penduduk pulau tersebut sudah berubah jahat, karena mereka terlibat dalam penjual-belian budak. Caspian, Edmund, Lucy, Eustace dan Reepicheep diculik dan untuk dijual di pasar budak. Seorang pria membeli Caspian sebelum mereka sampai di pasar itu. Ternyata pria itu adalah Lord Bern, salah seorang Lord yang hilang itu. Lord Bern mengakui Caspian sebagai rajanya ketika Caspian memberitahukan identitasnya yang sebenarnya. Raja Caspian dibantu Lord Bern berhasil mengambil alih kembali kekuasaan di pulau itu dari Gubernur Gumpas yang tamak. Ia mengangkat Lord Bern sebagai penguasa baru disana dan memberinya gelar Duke Lone Islands. Setelah menguasai keadaan di istana gubernur, maka raja Caspian pergi ke pasar budak dan berhasil melepaskan teman-temannya. Di pulau kedua yang mereka kunjungi, Eustace meninggalkan kelompoknya untuk menghindari tugas. Dalam pelariannya dari tugas, ia sampai di lembah yang tidak dikenalinya dan menemukan sebuah gua. Dari dalam gua itu, seekor naga muncul dan mati tidak lama kemudian. Tiba-tiba turun hujan dan Eustace harus berlindung di dalam gua itu yang ternyata berisi harta karun. Dia menjadi tamak dan memenuhi kantungnya dengan emas dan perhiasan. Ia juga mengambil sebuah gelang dan memakaikannya diatas siku. Eustace lalu tertidur di gua itu. Ketika ia bangun, ia telah berubah menjadi seekor naga, dan gelang yang dipakainya sangat menyakiti lengannya yang telah menjadi besar.

Ketika teman seperjalanannya melihat Eustace, pertama-tama mereka tidak mengenalinya. Namun dengan bahasa isyarat akhirnya mereka mengetahui bahwa Eustace-lah naga itu. Raja Caspian mengenali gelang yang dipakai Eustace sebagai milik Lord Octesian. Mereka beranggapan Lord Octesian tidak pernah pergi hidup-hidup dari pulau itu. Dalam bentuk seekor naga, Eustace menjadi sadar atas kelakuan nakalnya yang sebelumnya. Ia berubah menjadi lebih baik dengan membantu kelompoknya dengan kemampuannya sebagai seekor naga. Suatu malam tiba-tiba Aslan muncul untuk mengunjungi Eustace. Aslan merubahnya kembali menjadi seorang anak laki-laki. Sebagai hasil pertemuannya dengan Aslan, Eustace kini menjadi anak yang jauh lebih baik. Setelah Dawn Treader diperbaiki, mereka meninggalkan Dragon Island, demikian mereka menamakan pulau itu, dan melanjutkan perjalanan mereka.

Setelah itu mereka sampai di Burnt Island dan terus sampai di Deathwater Island (dinamakan demikian atas usul dari Reepicheep karena disana ada sebuah kolam yang membuat sesuatu yang masuk ke dalamnya menjadi emas, demikian juga dengan Lord Restimar , salah seorang Lord yang dicari, masuk ke dalamnya karena ingin mandi). Setelah dari pulau itu, mereka singgah di The Duffers’ Island. Pulau itu dihuni oleh kaum Dufflepud yang dipimpin oleh Coriakin, seorang penyihir yang baik dan bintang yang sedang menjalankan hukuman.

Dalam perjalanan mereka, mereka juga melewati Pulau Kegelapan. Di pulau terakhir ini, mereka menemukan masalah besar, karena di pulau itu semua mimpi terburuk menjadi kenyataan. Disana mereka menemukan Lord Rhoop yang hidup dalam ketakutan karena telah tinggal di pulau itu cukup lama. Namun akhirnya mereka berhasil lolos dari pulau itu dengan panduan Aslan dalam bentuk seekor burung [albatros]].

Akhirnya mereka sampai di Pulau Ramandu, dimana mereka menemukan Lord Revilian, Lord Argoz dan Lord Mavramorn yang sedang tertidur karena sihir. Di pulau itu mereka bertemu dengan Ramandu seorang bintang tua yang beristirahat dan putrinya. Ramandu menjelaskan cara untuk membangunkan ketiga Lord tersebut adalah dengan berlayar ke Ujung Akhir Dunia dan meninggalkan salah satu awak kapal disana.

Kapal Dawn Treader meneruskan perjalanan ke daerah dimana kaum Manusia Laut tinggal. Disana air terasa manis, bukan asin seperti biasanya. Akhirnya kapal tidak bisa meneruskan perjalanan lebih jauh karena air menjadi terlalu dangkal. Raja Caspian memerintahkan untuk menurunkan perahu dan mengumumkan bahwa ia akan menuju Ujung Akhir Dunia bersama dengan Reepicheep. Para awak dan sahabat-sahabatnya tidak setuju dengan rencana itu, dengan alasan seorang raja tidak boleh meninggalkan rakyatnya. Raja Caspian memasuki kabinnya sambil marah-marah. Namun tidak lama kemudian, mereka menemukan sang Raja dengan muka yang pucat dan mata yang berkaca-kaca. Ternyata, Aslan sudah menegurnya dan mengatakan hanya Reepicheep, Edmund, Lucy dan Eustace yang boleh melanjutkan perjalanan. Yang lain harus kembali ke Narnia.

Lucy, Edmund, Eustace dan Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan perahu melalui lautan bunga yang seperti karpet sampai ke daerah yang sudah terlalu dangkal bagi sebuah perahu. Reepicheep melanjutkan perjalanan dengan sebuah perahu kulit kecil yang hanya bisa dipakai Reepicheep, dan Reepicheep sudah tidak akan pernah ditemui lagi di Narnia. Lucy, Edmund dan Eustace lalu berjalan di tempat dangkal dan menemukan seekor Domba yang menawarkan sarapan ikan bakar. Domba itu kemudian berubah menjadi Aslan yang memberitahu bahwa Lucy dan Edmund tidak akan kembali lagi ke Narnia. Mereka diminta untuk belajar tentang Aslan yang mempunyai nama lain di dunia mereka. Di bagian akhir diceritakan tentang Eustace yang sudah berubah menjadi anak baik, dan raja Caspian yang akhirnya menikahi putri Ramandu.




4. The Silver Chair
Kursi Perak 
Ringkasan Cerita

Cerita ini dimulai dengan Eustace dan teman sekelasnya, Jill Pole, yang menghadapi masalah di sekolah mereka. Anak-anak yang bandel tidak mendapat teguran, sehingga mereka mempermainkan anak yang lebih lemah. Atas usul Eustace, mereka berdua meminta pertolongan Aslan agar terhindar dari anak-anak bandel itu, dan mereka akhirnya berhasil masuk ke dunia Narnia, tepatnya sampai di negeri Aslan.

Sesampainya disana Jill menyombongkan diri dengan berdiri di ujung tebing. Eustace yang berusaha menariknya mundur, terjatuh dari tebing itu. Aslan muncul dan menyelamatkan mereka. Aslan menjelaskan kepada Jill yang sendirian (Eustace ditolong dengan ditiup Aslan ke negeri Narnia sewaktu terjatuh), bahwa ia dan Eustace mempunyai tugas untuk menyelamatkan Pangeran Rilian dari Narnia yang hilang beberapa tahun sebelumnya. Aslan memberitahu Jill bahwa tugasnya akan lebih berat karena kesalahannya yang menyebabkan Eustace jatuh. Aslan memberikan Jill empat tanda-tanda yang harus ia hafal untuk membimbing perjalanan mereka. Aslan lalu meniup Jill ke Narnia seperti yang dilakukannya kepada Eustace.

Jill sampai di Narnia beberapa saat setelah Eustace sampai. Setiba mereka di Narnia, Eustace dan Jill sempat melihat Raja Caspian X (sahabat Eustace) yang sudah tua yang memulai perjalanan untuk mencari anaknya sekali lagi. Meskipun tidak bisa bertemu langsung dengan sang Raja, Eustace bertemu dengan Trumpkin, dwarf yang dikenalinya yang mempersilakan mereka tinggal di Cair Paravel. Dari sana, dengan bantuan Glimfeather, seekor burung hantu, Eustace dan Jill bertemu dengan Parlemen burung-burung hantu yang berbicara. Eustace dan Jill mendapat informasi bahwa Pangeran Rilian hilang ketika mencari ular hijau yang membunuh ibunya dan ia akhirnya terjebak oleh trik sang penyihir. Untuk membimbing perjalanan kedua anak manusia itu, mereka meminta Puddleglum, seorang Marsh-wiggle, untuk membantu.

Aslan tidak muncul lagi sampai pada akhir cerita. Namun tanda-tanda yang diberitahukannya kepada Jill menjadi pusat dalam cerita ini. Kepercayaan kepada Aslan yang ditunjukkan oleh Eustace, Jill, Puddleglum dan Pangeran Rilian adalah bagian yang terpenting dalam mengalahkan sang Lady Bergaun Hijau, yang berusaha menghancurkan kepercayaan mereka akan Narnia.

Aslan diceritakan muncul dihadapan Raja Caspian dalam perjalanannya dan memerintahkan sang raja untuk kembali ke Narnia dan berjumpa dengan putranya. Setelah Caspian meninggal, ia membawa Eustace, Jill dan jasad Caspian ke negeri Aslan. Disana, Aslan dengan darah dari telapak kakinya, membangkitkan Caspian untuk tinggal di negeri Aslan. Pada akhirnya Aslan mengirim Eustace dan Jill kembali ke sekolah mereka dan membantu membalaskan perbuatan nakal dari anak-anak bandel dari sekolah tersebut. Caspian juga diijinkan Aslan untuk melihat sekilas bumi meskipun hanya lima menit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar